(Pengalaman Praktis di http://smk3jakarta.net)
Oleh: Dedi Dwitagama
SMK Negeri 3 Jakarta Menyiapkan Tenaga Kerja Bermutu
Tujuan pendidikan menengah kejuruan adalah meningkatkan kecerdasan pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya.
Misi SMK Negeri 3 Jakarta, (1) Meningkatkan kualitas organisasi dan manajemen sekolah dalam menumbuhkan semangat keunggulan dan kompetitif; (2) Meningkatkan kualitas KBM dalam mencapai kompetensi siswa berstandar nasional /internasional; (3) Meningkatkan kualitas kompetensi guru dan pegawai dalam mewujudkan standar pelayanan minimal (SPM); (4) Meningatkan kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana pendidikan dalam mendukung pengusaan IPTEK; (5) Meningkatkan kualitas SDM dan kualitas pembinaan kesiswaan dalam mewujudkan IMTAQ dan Sikap kemandirian; (6) Meningkatkan kemitraan dengan DU/DI sesuai prinsip demand driven; (7) Meningkat-kan kualitas pengelolaan unit produksi dalam menunjang dalam menunjang kualitas SDM; (8) Memberdayakan lingkungan sekolah dalam mewujudkan wawasan wiyata mandala.
Tujuan SMK Negeri 3 Jakarta, (1) Menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif mampu bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha dan industri sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan kompetensi dalam program keahlian yang dipilihnya; (2) Menyiapkan peserta didik agar mampu memilih karier, ulet dan gigih dalam berkompetisi, bereadaptasi di lingkungan kerja, dan mengembangakan sikap profesional dalam bidang keahlian yang diminati-nya; (3) Membekali pesertas didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, agar mampu mengembangkan diri dikemudianhari baik secara mandiri maupun melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi; (4) Membekali peserta didik dengan kompetensi-kopetensi yang sesuai dengan program keahlian yang dipilih.
Kompetensi Guru dan Karyawan
Untuk mencapai berbagai tujuan di atas, kompetensi guru dalam pemanfaatan ICT harus terus didorong dan ditingkatkan, oleh sebab itu kami melakukan berbagai kegiatan, diantaranya;
1. Workshop
Berbagai wokshop kami lakukan untuk meningkatkan pemahaman dan kemampuan guru dan karyawan SMK Negeri 3 Jakarta, diantaranya; workshop pengelolaan bahan ajar, pembuatan bahan ajar, pengelolaan arsip, pengelolaan nilai, pengelolaan jaringan, pembuatan blog, dan lain-lain.
2. Pemenuhan Sarana dan Maintenance
Setiap unit kerja di SMK Negeri 3 Jakarta dilengkapi dengan sarana berupa Personal Komputer dan Notebook. Untuk guru-guru dan karyawan yang memiliki tugas khusus SMK Negeri 3 Jakarta membekali mereka dengan satu unit Notebook inventaris sekolah, saat ini hampir dua puluh unit notebook yang boleh dibawa pulang untuk mengerjakan berbagai pekerjaan sekolah. Jaringan/Lokal Area Network (LAN) dibangun dan terus dirawat agar komunikasi dengan rekan di sekolah maupun rekan di sekolah lain melalui dunia maya dapat terjalin. Pencarian materi dan bahan ajar dapat dipenuhi sehingga kualitas proses belajar dapat terus ditingkatkan.
3. Insentif untuk yang berkomitmen
Mulai tahun ajaran 2007-2008, pada Anggaran SMK Negeri 3 Jakarta ada budget untuk insentif guru dan karyawan yang mengelola Website Sekolah dan mereka yang menuliskan artikel di masing-masing blognya.
4. Up grading ke lembaga di luar sekolah
Berbagai kegiatan seminar, pelatihan dan lain-lain yang bertujuan untuk up grading guru dan karyawan diikuti oleh guru dan karyawan SMK Negeri 3 Jakarta hingga ke luar Jakarta. Sekolah memberi subsidi pembiayaan untuk up grading tersebut.
5. Pendekatan dengan Dinas Dikmenti dan Dikdas DKI Jakarta
Berbagai pendekatan dilakukan dengan Dinas Dikmenti dan Dikdas DKI Jakarta berkaiyan dengan pengembangan ICT di lingkup pendidikan, hingga SMK Negeri 3 Jakarta ditetapkan sebagai ICT Center Jakarta Pusat. Beberapa kegiatan yang telah dilakukan dilakukan diantaranya; pelatihan untuk 180 orang guru dan karyawan SD, SMP, SMA dan SMK dalam pemanfaatan Jardiknas, pelatihan 36 Kepala SMP Negeri se Jakarta Pusat, Pelatihan 40 orang Guru Bahasa Indonesia SMA, MGMP Bahasa Indonseia Jakarta Pusat, Pembekalan LO untuk kegiatan Prakerin di Kalimantan, dan sosialisasi pemanfaatan ICT untuk berbgai fihak di Jakarta dan sekitarnya.
Konsistensi dan inovasi jadi masalah utama
Setelah berbagai upaya telah dilakukan tetapai hassilnya belum terlalu optimal, hal tersebut terjadi karena konsistensi guru dan karyawan tidak cukup kuat untuk optimalisasi ICT, kebiasaan mengajar dan bekerja tidak secara sistematis membuat konsistensi jadi sulit dicapai. Guru dan karyawan terbiasa bekerja dengan cara yang sama bertahun-tahun, bahkan puluhan tahun lamanya. Sementara kemampuan untuk melakukan inovasi sedikit dimiliki oleh guru dan karyawan karena terbiasa berseragam dalam bekerja.
Kemampuan menulis dan membaca juga jadi kendala yang sulit diatasi karena kebiasaan lebih banyak berbicara dalam bekerja, sehingga upaya peningkatan kemampuan menulis dan membaca harus terus ditingkatkan.
Pemanfaatan ICT merubah budaya kerja
Berdasarkan pengalaman yang telah kami lakukan, pemanfaatan ICT ternyata berdampak terhadap perubahan budaya kerja, sehingga prosesnya harus dilakukan secara berkesinambungan. Guru dan karyawan yang merespon positif, dengan indikasi mau belajar, berlatih meningkatkan kemampuan dalam bidang ICT harus terus didorong lebih optimal dengan memberi tantangan dan pekerjaan yang berdampak pada lingkungan.
Transaksi tugas dan pembelajaran harus didorong menggunakan ICT sehingga mau tidak mau semua warga sekolah dapat harus bersentuhan dengan ICT.
0 komentar:
Posting Komentar